Sabtu, 05 Juli 2014

MORAL BANGSA INDONESIA

Kerusakan Moral Bangsa Indonesia
Moral adalah perbuatan/tingkah laku/ucapan seseorang dalam ber interaksi dengan manusia. apabila yang dilakukan seseorang itu sesuai dengan nilai rasa yang berlaku di masyarakat tersebut dan dapat diterima serta menyenangkan lingkungan masyarakatnya, maka orang itu dinilai mempunyai moral yang baik, begitu juga sebaliknya. Moral adalah produk dari budaya dan Agama.
Adapun faktor-faktor penyebab terjadinya kerusakan moral adalah sebagai berikut: 
1.     Kemajuan teknologi, Dampak globalisasi teknologi memang dapat memberikan dampak positiftetapi tidak dapat di pungkiri lagi bahwa hal ini juga dapat berdampak negative bagi kerusakan moral. Perkembangan internet dan ponsel berteknologi tinggi terkadang dampaknya sangat berbahaya bila tidak di gunakan oleh orang yang tepat. Misalnya : Video porno yang semakin mudah di akses di ponsel dengan internet, mahasiwa sebagian yang tidak sempat belajar ketika ujian menggunakan hp untuk internet atau menanyakan kepada temannya lewat sms. Hal tersebut memang sangat memudahkan tapi itu melatih adanya sifat ketidakjujuran kepada mahasiswa itu sendiri sehingga menjadi awal dari kerusakan moral. 
2.    Memudarnya kualitas keimanan. Sekuat apapun iman seseorang, terkadang mengalami naik turun. Ketika tingkat keimanan seseorang menurun, potensi kesalahan terbuka. Hal ini sangat berbahaya bagi moral, Jika dibiarkan tentu membuat kesalahan semakin kronis dan merusak citra individu dan institusi. Contohya saja jika para pejabat negeri ini memiliki landasan agama yang baik,maka apa berani dia memakan uang rakyat(Korupsi)?! 
3.    Pengaruh lingkungan. Tidak semua guru itu punya sifat yang buruk dan sebaliknya. Terkadang seorang guru melakukan kesalahan karena ada pengaruh buruk dari linkungan sekitarnya. Kondisi lingkungan rumah dan pengaruh kurang baik dari guru lain dapat mendorong seorang guru untuk berbuat kesalahan.selain itu Pengaruh budaya barat serta pergaulan dengan teman sebayanya yang sering mempengaruhinya untuk mencoba dan akhirnya malah terjerumus ke dalamnya. Lingkungan adalah faktor yang paling mempengaruhi perilaku dan watak remaja. Jika dia hidup dan berkembang di lingkungan yang buruk, moralnya pun akan seperti itu adanya. Sebaliknya jika ia berada di lingkungan yang baik maka ia akan menjadi baik pula. 
4.    Hilangnya kejujuran. Berdasarkan laporan hasil investigasi sebuah lemb
aga survei dinyatakan bahwa korupsi menyebar merata di wilayah negara ini, dari Aceh hingga Papua. Karena itu dari tahun ke tahun posisi Indonesia sebagai negara terkorup selalu menduduki peringkat 10 besar dunia dalam indeks persepsi korupsi (CPI) menurut data dari Transperenscy International. 
5.    Hilangnya Rasa Tanggung Jawab.     Sebelum bendungan Situ Gintung jebol, Kompas 28 Juli 2008 memberitakan bahwa sebanyak 50 bendungan dari total 106 dinyatakan rusak. Rusaknya infrastruktur pengairan ini menurut penelitian disebabkan perawatan operasional bangunan yang kurang memadai. Masalah seperti ini terjadi juga pada infrastruktur lainnya seperti banyaknya gedung yang hampir roboh. Kasus lain adalah rusaknya beberapa ruas rel kereta api yang diakibatkan besi baja rel kereta diambil oleh oknum. Berita-berita tersebut merupakan cermin bahwa telah terjadi penurunan moral tanggung jawab di masyarakat yang dapat berakibat fatal bagi keselamatan masyarakat. 

6.    Tidak Berpikir Jauh ke Depan (Visioner) Eksploitasi alam adalah salah satu bentuk dari produk berpikir jangka pendek. Sebagai contoh, pembalakan hutan mencapai 0,6-1,3 juta ha/tahun (Abdoellah, 1999), bahkan angka tersebut diperkirakan telah melonjak menjadi 1,3–2 juta ha/tahun (KMNLH, 2002). Akibat dari berbagai eksploitasi alam telah menimbulkan berbagai bencana. Dalam kurun waktu 2006-2007 bencana ekologis (banjir, longsor, gagal panen, gagal tanam, kebakaran hutan) tercatat 840 kejadian bencana. 
7.    Rendahnya Disiplin.      Pada Sabtu, 9 Februari 2008 Suara Karya memberitakan bahwa ribuan pegawai negeri sipil (PNS) di DKI Jakarta dan berbagai daerah nekat tidak masuk kerja alias mangkir pada hari pascalibur Imlek 2559 (8/2). Kasus mangkir, selalu terjadi setiap hari kejepit atau pascalibur (cuti) nasional. Disebutkan bahwa meski ada aturan PP No.30/1980 yang menyatakan bahwa ada tiga tingkatan pemberian sanksi kepada PNS dari mulai hukuman disiplin ringan, sedang, dan berat, namun budaya mangkir ini masih kental di kalangan pegawai negeri. Hal ini merupakan cermin karakter bangsa yang mengabaikan budaya disiplin. 
8.    Kriris Kerjasama Terjadinya perpecahan dan benturan di antara komponen masyarakat menunjukkan bahwa bangsa ini sedang mengalami krisis persatuan dan melunturnya budaya kerjasama. Demikian juga dengan jumlah kasus tawuran di antara mahasiswa dan pelajar yang cenderung meningkat. 
9.    Krisis Keadilan Partnership for Governance Reform pada 2002 menempatkan lembaga peradilan di Indonesia menempati peringkat lembaga terkorup menurut persepsi masyarakat. Hal tersebut diperkuat dengan laporan Komisi Ombudsman Nasional (KON) tahun 2002, bahwa berdasarkan pengaduan masyarakat menyebutkan penyimpangan di lembaga peradilan menempati urutan tertinggi. 
10. Krisis Kepedulian Media massa beberapa waktu yang lalu melaporkan adanya beberapa warga masyarakat yang meninggal akibat kelaparan. Berita ini menunjukan bahwa kepedulian juga telah menipis dalam kehidupan masyarakat. Jika kita melihat potret kehidupan bangsa saat ini, maka jelas terlihat bahwa masalah moral sesungguhnya merupakan hal yang tidak kalah penting dibanding masalah ekonomi. Jika hal itu dibiarkan, akan mengancam masa depan bangsa. Namun sayang, masalah moral ini kerap terpinggirkan dari agenda dan rencana para calon pemimpin bangsa. 
Kemunduran mental atau moralitas bangsa, terutama di kalangan pejabat, terlihat pada kasus-kasus korupsi, kolusi, nepotisme yang terus mengalami regenerasi. Pejabat, baik di pusat maupun di daerah banyak yang menjadi benalu bagi Negara dan remaja penerus bangsa
Seperti yang di muat dalam pancasila khususnya sila ke-2 “Kemanusiaan yang adil dan beradap”. Dari pernyataan ini mengandung maksud bahwa rakyat Indonesia diharapkan untuk hidup adil dan beradap. Untuk mencapai masyarakat yang beradap di perlukan moral dan gaya hidup yang baik. Moral dan gaya hidup bangsa Indonesia tercermin pada perbuatan-perbuatan  rakyat Indonesia itu sendiri khususnya para remaja sebagai generasi penerus sekaligus ujung tombak bangsa Indonesia ."Moral bangsa ini sudah mengarah kepada kerusakan. Bangsa Indonesia yang terkenal santun dengan budaya ketimurannya hampir tidak terlihat. Bangsa ini kurang bersyukur,bangsa Indonesia saat ini memiliki tiga penyakit yang sukar dihilangkan, seperti kurang pandai bersyukur, hobi menghujat dan suka mencari kesalahan serta gemar mengeluarkan kalimat yang tidak baik. Hal ini terbukti dalam pemberitaan sejumlah media massa dan media sosial.
Zaman Sekarang kebanyakan orang jika melihat orang lain kesusahan.
logat jakartanya “Elu, ya elu lah. bukan masalah gue”.  Atau malahan tanpa ada rasa respect sama sekali.
Yah, beginilah keadaan mental bangsa saaat ini.
Gak ada rasa tenggang rasa, gak ada perasaan saling tolong menolong sesama manusia, gak ada rasa kekeluargaan. Mentalnya udah berubah ke mental masyarakat modern, yang acuh tak acuh sama keadaan sekitar. Hanya mementingkan kepentingan sendiri.
Gaya masyarakat remaja modern saat ini juga sudah semakin memprihatinkan karena banyak remaja yang bahkan sudah tidak mempunyai rasa malu dan mengikuti gaya kebaratbaratan yang bahkan seperti tidak pernah diajarkan tentang moral oleh orang tua bahkan disekolah, banyak masyarakat yang pintar secara otak tetapi buruk secara moral karena banyak pengaruh tidak baik yang diterima secara mentah-mentah


DAFTAR PUSTAKA

Jumat, 04 Juli 2014

WANITA

Wanita seorang sosok yang diperlukan kesabaran dalam menghadapinya, memahaminya. Mencintainya
Wanita seroang sosok yang hatinya begitu lembut yang ingin selalu didengarkan curahan hatinya, ingin dihargai pendapatnya dan diperhatikan
Kami wanita terkadang menyebalkan, sulit untuk dimengerti dan perasaanya berubah-ubah.
Terkadang wanita begitu tegar, dilain waktu mereka dapat menjadi rapuh, mudah sekali hancur
Wanita layaknya gelas-gelas kaca, indah dan bening, sekaligus rapuh mudah sekali hancur, butuh kehati-hatian dalam merawatnya
Wahai pria jika kalian tidak bisa membuatnya bahagia jangan membuat air matanya menetes karenamu

Wahai pria berlemah lembutlah pada wanita karena kelak wanita yang akan menjadi tempat ternyamanmu menyandarkan lelah dan sekolah pertama untuk anak-anakmu.

JUST FOR YOU

Untukmu yang jauh disanah
Terkadang mata ini iri kepada hati
Karena kau ada dihatiku namun tidak tampak dimataku
Maka saat hati ini telah mengenal fitrahnya
Tak mengapa aku tak bertegur sapa denganmu sekarang
Cukuplah bagiku menyapamu dalam doaku
Bukan aku diam andai saja kau tau
Betapa aku sibuk memperbaiki diri agar pantas mendampingimu

Tuhan jagalah setiap langkahnya disanah
Sampai akhirnya Engkau yang akan menuntunnya
Menuntun setiap langkahnya untuk menemuiku
Biarlah sekarang aku aku disinih menunggunya
Memperpantas diriku dihadapan-Mu
Karena kutau janjimu tepat

Wanita yang baik untuk Lelaki yang baik