Sistem ekonomi tradisional merupakan sistem ekonomi yang
diterapkan oleh masyarakat zaman dahulu. Dalam sistem ekonomi ini, nilai-nilai
sosial, kebudayaan, dan kebiasaan masyarakat setempat sangat berpengaruh kuat.
Dalam bidang produksi, biasanya mereka hanya memproduksi untuk diri sendiri
saja. Oleh karena itu, sistem ekonomi tradisional ini sangat sederhana sehingga
system ekonomi ini masih umum di beberapa Negara berkembang di bawah
negara-negara Amerika Selatan seperti Papua Nugini dan Brazil, dan juga
beberapa negara-negara lain di Asia Afrika. Bahkan, Traditional Ekonomi bisa
disebut sebagai perekonomian penduduk yang cerdikdi dunia, seperti milik Pigmi
wilayah Kongo di Afrika Tengah. Bank Dunia memperkirakan, ekonomi jenis ini
masih umum di antara 400 juta masyarakat adat di seluruh dunia. Jadi, hal ini
membuktikan bahwa system ekonomi tradisional tidak sama sekali telah punah di
masa kini.
Terdapat beberapa ciri sistem ekonomi tradisional sebagai berikut:
a. aturan
yang dipakai adalah aturan tradisi, adat istiadat, dan kebiasaan;
b. kehidupan
masyarakatnya sangat sederhana;
c. kehidupan
gotong-royong dan kekeluargaan sangat dominan;
d. teknologi
produksi yang digunakan masih sangat sederhana.
2. Sistem Ekonomi Komando (Sosialis)
Sistem ekonomi komando sering juga disebut
sebagai sistem ekonomi sosialis atau terpusat. Sistem ekonomi komando merupakan
sistem ekonomi yang menghendaki pengaturan perekonomian dilakukan oleh
pemerintah secara terpusat. Oleh karena itu, dalam sistem ekonomi ini peranan
pemerintah dalam berbagai kegiatan ekonomi sangat dominan.
Tokoh yang memopulerkan sistem ekonomi komando
adalah Karl Marx. Ia adalah seorang ahli filsafat berkebangsaan
Jerman. Bukunya yang terkenal berjudul Das Capital. Dalam sistem
ekonomi komando, semua kegiatan ekonomi diatur dan direncanakan oleh
pemerintah. Pihak swasta tidak memiliki kewenangan dalam kegiatan perekonomian.
Semua permasalahan perekonomian yang meliputi what, how, dan for
whom semuanya dipecahkan melalui perencanaan pemerintah pusat sehingga
semua alat produksi dikuasai oleh pemerintah. Sistem ekonomi komando banyak
dianut oleh negara-negara di Eropa Timur dan Cina.
Faktor-faktor yang mendorong lahirnya sosialisme :
1. Karena adanya revolusi industri
2. Karena bangkitnya kaum borjuis (majikan) dan kaum
proletar (buruh)
3. Munculnya pemikiran-pemikiran baru yang lebih terpelajar
dan lebih rasional terhadap kehidupan manusia dan masyarakat
4. Adanya tuntutan-tuntutan berlakunya demokrasi dari hasil
Revolusi Perancis
Karl Max merupakan tokoh pengkritik kapitalisme di eropa dan
penggugah perlawanan kaum buruh terhadap kapitalisme, juga penulis wacana yang
menjadi dasar pembentukan sistem ekonomi sosial
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan ciri-ciri sistem perekonomian
komando adalah sebagai berikut:a) semua permasalahan ekonomi dipecahkan oleh pemerintah pusat;
b) kegiatan ekonomi yang meliputi produksi, distribusi, dan konsumsi diatur oleh negara;
c) semua alat produksi dikuasai oleh negara sehingga kepemilikan oleh individu atau pihak swasta tidak diakui.
3. Sistem Ekonomi Pasar (Liberal)
Sering juga disebut sistem ekonomi liberal. Sistem
ekonomi pasar merupakan sistem ekonomi yang menghendaki pengolahan dan
pemanfaatan sumber daya di dalam perekonomian yang dilakukan oleh individu dan
terbebas dari campur tangan pemerintah. Jadi, sistem ekonomi pasar sangat
bertolak belakang dengan sistem ekonomi komando.
Tokoh yang memopulerkan sistem ekonomi pasar adalah
Adam Smith. Bukunya yang terkenal berjudul The Wealth of
Nation. Adam Smith menyatakan bahwa “perekonomian akan berjalan dengan
baik apabila pengaturannya diserahkan kepada mekanisme pasar atau mekanisme
harga”. Teori ini kemudian dikenal dengan sebutan The Invisible Hands.
Sistem ekonomi pasar banyak dianut oleh negara Eropa Barat dan Amerika Serikat.
Terdapat beberapa ciri sistem perekonomian pasar, di antaranya sebagai
berikut:
a. setiap
individu memiliki kebebasan untuk memiliki faktor-faktor produksi;
b. perekonomian
diatur oleh mekanisme pasar;
c. peranan
modal dalam perekonomian sangat menentukan bagi setiap individu untuk menguasai
sumber-sumber ekonomi sehingga dapat menciptakan efisiensi;
d. peranan
pemerintah dalam perekonomian sangat kecil;
e. hak
milik atas alat-alat produksi dan distribusi merupakan hak milik perseorangan
yang dilindungi sepenuhnya oleh negara.
4. Sistem Ekonomi Campuran
Sistem ekonomi campuran merupakan sistem ekonomi
yang lahir sebagai alternatif dari sistem ekonomi komando dan sistem ekonomi
pasar. Sistem ekonomi campuran ini mengambil kelebihan dari sistem ekonomi
komando dan sistem ekonomi pasar. Dalam sistem ekonomi campuran, persoalan
organisasi ekonomi sebagian dipecahkan melalui mekanisme pasar dan sebagian
lagi dipecahkan melalui perencanaan pemerintah pusat. Yang menganut system ini
biasanya Negara Asia dan Afrika seperti Indonesia, Malaysia,Mesir.
Terdapat beberapa ciri sistem ekonomi campuran, di antaranya sebagai
berikut:
a. hak
milik individu atas faktor-faktor produksi diakui, tetapi ada pembetasan dari
pemerintah;
b. kebebasan
bagi individu untuk berusaha tetap ada sehingga setiap individu memiliki hak
untuk mengembangkan kreativitasnya sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya;
c. kepentingan
umum lebih diutamakan;
d. campur
tangan pemerintah dalam perekonomian hanya menyangkut faktor-faktor yang
menguasai hajat hidup orang banyak.
Kesimpulannya dalam perekonomian
di dunia adanya 4 sistem yaitu : sistem perekonomian pasar ( sistem yang bebas dalam
melakukan kegiatan perekonomian di negaranya tanpa campur tangan dari
pemerintah ) , sistem perekonomian sosialis (
sistem yang dikuasai langsung oleh pemerintah di negara yang menganut sistem
ini dan campur tangan ini dilakukan untuk mensejahterakan masyarakatnya ) , sistem perekonomian campuran ( sistem ini berlaku sekarang ini di
negara kita Indonesia, dimana sistem ini percampuran antara liberalisme dan
sosialisme yang maksudnya yaitu, di dalam negara yang menggunakan sistem
ini terdapat 2 sektor yang berpengaruh yaitu swasta dan negara ) dan system ekonomi tradisional (system yang
berlaku turun temurun menurut tradisi)
Jadi setiap negara yang mengunakan masing-masing sistem
tersebut mempunyai dampak untuk negaranya masing-masing dan tentunya sistem
tersebut digunakan untuk menjalankan perekonomian dengan baik sesuai dengan
sistem yang dipakai di negaranya masing-masing.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar