Jumat, 13 November 2015

TUGAS 2






1.      KARANGAN ILMIAH & NON ILMIAH
2.      METODE ILMIAH
3.      PENYUSUNAN SISTESIS





NAMA            : ALSHAFIRA RIZQIYA
KELAS           : 3EB07
NPM               : 20213717




FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2015



 DAFTAR ISI

A.    Karangan Ilmiah ..............................................................................  2

1.         Tujuan pembuatan karangan ilmiah ...............................................  2
2.         Bentuk-bentuk karya ilmiah ..........................................................  2


B.     Karangan Non- Ilmiah .......................................................................3

1.         Ciri-Ciri Karangan Non Ilmiah........................................................ 3
2.         Jenis-jenis Karangan Non Ilmiah....................................................  3
3.         Perbedaan Karangan Ilmiah dan Non Ilmiah...................................4

C.     Metode Ilmiah ...................................................................................4

1.         Langkah-Langkah Metode Ilmiah .................................................. 5
2.         Tujuan Mempelajari Metode Ilmiah ............................................... 6

D.    Penyusunan Sintesis...........................................................................7

1.      Pengertian Sintesis.............................................................................7
2.      Fungsi Sintesis...................................................................................7
3.      Cara Membuat Sintesis......................................................................8

Daftar Pustaka ........................................................................................       9








1.      KARANGAN ILMIAH

Karangan merupakan karya tulis hasil dari kegiatan seseorang untuk mengungkapkan gagasan dan menyampaikanya melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami.
Karangan ilmiah biasa disebut karya ilmiah, yakni laporan tertulis dan diterbitkan yang memaparkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.
Ada berbagai jenis karya ilmiah, antara lain laporan penelitian, makalah seminar atau simposium, dan artikel jurnal yang pada dasarnya kesemuanya itu merupakan produk dari kegiatan ilmuwan. Data, simpulan, dan informasi lain yang terkandung dalam karya ilmiah tersebut dijadikan acuan bagi ilmuwan lain dalam melaksanakan penelitian atau pengkajian
Tujuan dari pembuatan karangan ilmiah
a)      Memberi penjelasan
b)      Memberi komentar atau penilaian
c)      Memberi saran
d)     Menyampaikan sanggahan
e)      Membuktikan hipotesa
Bentuk- bentuk karya ilmiah

1.      Karya Ilmiah Berbentuk Makalah
Makalah adalah suatu karya tulis ilmiah mahasiswa mengenai suatu topik tertentu yang tercakup dalam ruang lingkup suatu perkuliahan. Makalah ini umumnya merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan suatu perkuliahan, baik berupa kajian pustaka maupun hasil kegiatan perkuliahan lapangan.
2.      Karya Ilmiah Berbentuk Report/ Laporan Ilmiah Yang Dibukukan
Karya ilmiah jenis ini biasanya ditulis untuk melaporkan hasil-hasil penelitian, observasi, atau survey yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok orang. Laporan ilmiah yang menjadi persyaratan akademis di perguruan tinggi biasanya disebut Skripsi, yang biasanya dijadikan persyaratan untuk karya ilmiah jenjang S1, Tesis untuk jenjang S2, dan Disertasi untuk jenjang S3.
3.      Buku Ilmiah
Buku ilmiah adalah karya ilmiah yang tersusun dan tercetak dalam bentuk buku oleh sebuah penerbit buku umum untuk dijual secara komersial di pasaran. Buku ilmiah dapat berisi pelajaran khusus sampai ilmu pengetahuan umum yang lain.


2.      KARANGAN NON-ILMIAH

Karangan non-ilmiah adalah karangan yang menyajikan fakta pribadi tentang pengetahuan dan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari, bersifat subyektif, tidak didukung fakta umum, dan biasanya menggunakan gaya bahasa yang popular atau biasa digunakan (tidak terlalu formal).
Ciri-ciri karya tulis non-ilmiah, yaitu:
·         Ditulis berdasarkan fakta pribadi
·         Fakta yang disimpulkan subyektif
·         Gaya bahasa konotatif dan populer
·         Tidak memuat hipotesis
·         Penyajian dibarengi dengan sejarah
·         Bersifat imajinatif
·         Situasi didramatisir
·         Bersifat persuasif
·         Tanpa dukungan bukti
Jenis-jenis yang termasuk karya non-ilmiah, yaitu:

·         Dongeng
·         Cerpen
·         Novel
·         Drama
·         Roman

Perbedaan Karya Tulis Ilmiah dan Non – Ilmiah.
Ada beberapa perbedaan yang signifikan antara karya tulis ilmiah dan non – ilmiah.
a)      Karya ilmiah merupakan pembahasan hasil penelitian ( Faktual Objektif ). Faktual Objektif maksudnya adalah adanya kesesuaian antara fakta dan objek yang diteliti, kesesuaian ini harus dibuktikan dengan pengamatan atau empiri.
b)      Karya ilmiah bersifat metodis dan sistematis, maksudnya dalam pembahasan masalah digunakan cara atau metode tertentu dengan langkah – langkah teratur dan dikontrol melalui proses pengidentifikasian masalah dan penentuan strategi.
c)      Dalam penulisannya karya tulis ilmiah menggunakan bahasa yang formal dan sesuai dengan kode etik penulisan ilmiah.

3.    METODE ILMIAH

Metode ilmiah atau dalam bahasa inggris dikenal sebagai scientific method adalah proses berpikir untuk memecahkan masalah secara sistematis,empiris, dan terkontrol.

Metode ilmiah merupakan proses berpikir untuk memecahkan masalah
Metode ilmiah berangkat dari suatu permasalahan yang perlu dicari jawaban atau pemecahannya. Proses berpikir ilmiah dalam metode ilmiah tidak berangkat dari sebuah asumsi, atau simpulan, bukan pula berdasarkan  data atau fakta khusus. Proses berpikir untuk memecahkan masalah lebih berdasar kepada masalah nyata. Untuk memulai suatu metode ilmiah, maka dengan demikian pertama-tama harus dirumuskan masalah apa yang sedang dihadapi dan sedang dicari pemecahannya. Rumusan permasalahan ini akan menuntun proses selanjutnya.

Pada Metode Ilmiah, proses berpikir dilakukan secara sistematis
Dalam metode ilmiah, proses berpikir dilakukan secara sistematis dengan bertahap, tidak zig-zag. Proses berpikir yang sistematis ini dimulai dengan kesadaran akan adanya masalah hingga terbentuk sebuah kesimpulan. Dalam metode ilmiah, proses berpikir dilakukan sesuai langkah-langkah metode ilmiah secara sistematis dan berurutan.

Metode ilmiah didasarkan pada data empiris
Setiap metode ilmiah selalu disandarkan pada data empiris. maksudnya adalah, bahwa masalah yang hendak ditemukan pemecahannya atau jawabannya itu harus tersedia datanya, yang diperoleh dari hasil pengukuran secara objektif. Ada atau tidak tersedia data empiris merupakan salah satu kriteria penting dalam metode ilmiah. Apabila sebuah masalah dirumuskan lalu dikaji tanpa data empiris, maka itu bukanlah sebuah bentuk metode ilmiah.

Pada metode ilmiah, proses berpikir dilakukan secara terkontrol
Di saat melaksanakan metode ilmiah, proses berpikir dilaksanakan secara terkontrol. Maksudnya terkontrol disini adalah, dalam berpikir secara ilmiah itu dilakukan secara sadar dan terjaga, jadi apabila ada orang lain yang juga ingin membuktikan kebenarannya dapat dilakukan seperti apa adanya. Seseorang yang berpikir ilmiah tidak melakukannya dalam keadaan berkhayal atau bermimpi, akan tetapi dilakukan secara sadar dan terkontrol.


Langkah-Langkah Metode Ilmiah
Karena metode ilmiah dilakukan secara sistematis dan berencana, maka terdapat langkah-langkah yang harus dilakukan secara urut dalam pelaksanaannya. Setiap langkah atau tahapan dilaksanakan secara terkontrol dan terjaga. Adapun langkah-langkah metode ilmiah adalah sebagai berikut:

1.                  Merumuskan masalah.
2.                  Merumuskan hipotesis.
3.                  Mengumpulkan data.
4.                  Menguji hipotesis.
5.                  Merumuskan kesimpulan.

Merumuskan Masalah
Berpikir ilmiah melalui metode ilmiah didahului dengan kesadaran akan adanya masalah. Permasalahan ini kemudian harus dirumuskan dalam bentuk kalimat tanya. Dengan penggunaan kalimat tanya diharapkan akan memudahkan orang yang melakukan metode ilmiah untuk mengumpulkan data yang dibutuhkannya, menganalisis data tersebut, kemudian menyimpulkannya.Permusan masalah adalah sebuah keharusan. Bagaimana mungkin memecahkan sebuah permasalahan dengan mencari jawabannya bila masalahnya sendiri belum dirumuskan?

Merumuskan Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara dari rumusan masalah yang masih memerlukan pembuktian berdasarkan data yang telah dianalisis. Dalam metode ilmiah dan proses berpikir ilmiah, perumusan hipotesis sangat penting. Rumusan hipotesis yang jelas dapat memabntu mengarahkan pada proses selanjutnya dalam metode ilmiah. Seringkali pada saat melakukan penelitian, seorang peneliti merasa semua data sangat penting. Oleh karena itu melalui rumusan hipotesis yang baik akan memudahkan peneliti untuk mengumpulkan data yang benar-benar dibutuhkannya. Hal ini dikarenakan berpikir ilmiah dilakukan hanya untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan.

Mengumpulkan Data
Pengumpulan data merupakan tahapan yang agak berbeda dari tahapan-tahapan sebelumnya dalam metode ilmiah. Pengumpulan data dilakukan di lapangan. Seorang peneliti yang sedang menerapkan metode ilmiah perlu mengumpulkan data berdasarkan hipotesis yang telah dirumuskannya. Pengumpulan data memiliki peran penting dalam metode ilmiah, sebab berkaitan dengan pengujian hipotesis. Diterima atau ditolaknya sebuah hipotesis akan bergantung pada data yang dikumpulkan. 

Menguji Hipotesis
Sudah disebutkan sebelumnya bahwa hipotesis adalah jawaban sementaradari suatu permasalahan yang telah diajukan. Berpikir ilmiah pada hakekatnya merupakan sebuah proses pengujian hipotesis. Dalam kegiatan atau langkah menguji hipotesis, peneliti tidak membenarkan atau menyalahkan hipotesis, namun menerima atau menolak hipotesis tersebut. Karena itu, sebelum pengujian hipotesis dilakukan, peneliti harus terlebih dahulu menetapkan taraf signifikansinya. Semakin tinggi taraf signifikansi yang tetapkan maka akan semakin tinggi pula derjat kepercayaan terhadap hasil suatu penelitian.Hal ini dimaklumi karena taraf signifikansi berhubungan dengan ambang batas kesalahan suatu pengujian hipotesis itu sendiri. 


Merumuskan Kesimpulan
Langkah paling akhir dalam berpikir ilmiah pada sebuah metode ilmiah adalah kegiatan perumusan kesimpulan. Rumusan simpulan harus bersesuaian dengan masalah yang telah diajukan sebelumnya. Kesimpulan atau simpulan ditulis dalam bentuk kalimat deklaratif secara singkat tetapi jelas. Harus dihindarkan untuk menulis data-data yang tidak relevan dengan masalah yang diajukan, walaupun dianggap cukup penting. Ini perlu ditekankan karena banyak peneliti terkecoh dengan temuan yang dianggapnya penting, walaupun pada hakikatnya tidak relevan dengan rumusan masalah yang diajukannya.
Tujuan Mempelajari Metode Ilmiah

1.      Untuk meningkatkan keterampilan, baik dalam menulis, menyusun, mengambil kesimpulan maupun dalam menerapkan prinsip-prinsip yang ada.
2.      Untuk mengorganisasikan fakta
3.      Merupakan suatu pengejaran terhadap kebenaran yang diatur oleh pertimbangan-pertimbangan logis.
4.      Untuk mencari ilmu pengetahuan yang dimulai dari penentuan masalah, pengumpulan data yang relevan, analisis data dan interpretasi temuan, diakhiri dengan penarikan kesimpulan.
5.      Mendapatkan pengetahuan ilmiah (yang rasional, yang teruji) sehingga merupakan pengetahuan yang dapat diandalkan.


4.      PENYUSUNAN SINTESIS

Sintesis diartikan sebagai komposisi atau kombinasi bagian-bagian atau elemen-elemen yang membentuk satu kesatuan. Selain itu, sintesis juga diartikan sebagai kombinasi konsep yang berlainan menjadi satu secara koheren, dan penalaran induktif atau kombinasi dialektika dari tesis dan antitesis untuk memperoleh kebenaran yang lebih tinggi.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2003) sintesis diartikan sebagai “paduan berbagai pengertian atau hal sehingga merupakan kesatuan yang selaras atau penentuan hukum yang umum berdasarkan hukum yang khusus.” Pengertian ini sejalan dengan pendapat Kattsoff (1986) yang menyatakan bahwa maksud sintesis yang utama adalah mengumpulkan semua pengetahuan yang dapat diperoleh untuk menyusun suatu pandangan dunia. Metode Sintesis Melakukan penggabungan semua pengetahuan yang diperoleh untuk menyusun satu pandangan dunia.
Beberapa contoh dari pernyataan Sintetis adalah :
1.       Bumi itu bulat.
2.       Raka adalah anak yang menyenangkan.

Fungsi Sintesis
Sintesis berfungsi untuk menggabungkan atau mengkompromikan dari pernyataan satu kepada pernyataan lain untuk memperoleh kesimpulan yang komprehensif. Contoh :
1.Ilmu adalah aktifitas
2.Ilmu adalah metode
3.Ilmu adalah produk
Kesimpulan : ilmu adalah aktifitas, metode, dan produk.
Dalam penulisan karya ilmiah pada dasarnya adalah merangkum intisari bacaan yang berasal dari beberapa sumber. Kegiatan ini harus memperhatikan data publikasi atas sumber-sumber yang digunakan, kemudian dimasukan dalam daftar pustaka.
Cara Membuat Sintesis
Ada sejumlah syarat yang harus diperhatikan oleh penulis dalam membuat sintesis, di antaranya (Utorodewo dkk, 2004: 97):
1.       Penulis harus bersikap objektif dan kritis atas teks yang digunakannya
2.       Bersikap kritis atas sumber yang dibacanya
3.       Sudut pandang penulis harus tajam
4.       Penulis harus dapat mencari kaitan antara satu sumber dengan sumber lainnya
5.       Penulis harus menekankan pada bagian sumber yang diperlukannya




DAFTAR PUSTAKA

·         http://ahid-wahyu-fisip12.web.unair.ac.id/artikel_detail-92288-Umum-Perbedaan%20Tulisan%20Ilmiah%20dan%20non%20Ilmiah.html
·         http://penelitiantindakankelas.blogspot.co.id/2013/07/pengertian-dan-langkah-langkah-metode-ilmiah.html
·         http://rararirureroo.blogspot.co.id/2013/06/metode-ilmiah-definisi-tujuan-langkah.html
·         https://haririyanto.wordpress.com/2015/05/30/softskill-bahasa-indonesia-3/
·         http://rakaaldiwanto.blogspot.co.id/2015/10/penyusunan-sintesis.html
·         http://forum.detik.com/pengertian-tujuan-dan-manfaat-karya-ilmiah-t1172242.html




Tidak ada komentar:

Posting Komentar